1.
Pengertian Tata Ruang Kelas
Beberapa
pakar mengutarakan tentang pengertian Tata Ruang Kelas, di antaranya adalah The
Liang Gie menyatakan sebagai berikut: Tata Ruang Kelas adalah penentuan
mengenai kebutuhan ruang dan tentang penggunaan secara terperinci dari ruang
ini untuk menyiapkan suatu susunan yang praktis dari faktor-faktor fisik yang
di anggap perlu bagi pelaksanaan belajar yang efektif.
Menurut
Jeanne Ellis Ormrod tata ruang kelas berarti membangun dan memelihara
lingkungan kelas yang kondusif bagi pembelajaran dan prestasi siswa. Siswa
dapat belajar lebih banyak di beberapa lingkungan kelas dibandingkan lingkungan
kelas yang lainnya.
Agar
tercipta suasana belajar yang menggairahkan, perlu diperhatikan pengaturan/penataan
ruang kelas belajar. Penyusunan dan pengaturan ruang belajar hendaknya memungkinkan
anak duduk berkelompok dan memudahkan guru bergerak secara leluasa untuk
membantu siswa dalam belajar. Dalam pengaturan ruang belajar, hal-hal berikut
perlu diperhatikan:
a. Ukuran dan bentuk kelas
b. Bentuk serta ukuran bangku dan meja
siswa
c. Jumlah siswa dalam kelas
d. Jumlah siswa dalam setiap kelompok
e. Jumlah kelompok dalam kelas
f.
Komposisi
dalam kelompok (seperti siswa pandai dengan siswa kurang pandai, pria dan
wanita)
Tata
ruang kelas merupakan kegiatan yang terencana dan sengaja dilakukan oleh guru
atau dosen (pendidik) dengan tujuan menciptakan dan mempertahankan kondisi yang
optimal, sehingga diharapkan proses belajar mengajar dapat berjalan secara
efektif dan efisien, sehingga tercapai tujuan pembelajaran. Dapat disimpulkan
bahwa tata ruang kelas merupakan kegiatan pengaturan untuk kepentingan pembelajaran.
Sebagian
besar kondisi fisik ruang kelas memiliki pengaruh terhadap kemungkinan
munculnya gangguan. Temperatur ruangan yang terlalu dingin (terlalu panas) dan
sistem ventilasi yang kacau, misalnya, betul-betul dan terbukti mampu menurunkan
sebagian besar kemampuan para siswa dalam berkonsentrasi terhadap materi-materi
pendidikan, meskipun hal tersebut seringkali luput dari perhatian para guru.
Area untuk kegiatan yang tenang jika ditata dengan cara yang berbeda dengan area-area
lain: pojok membaca misalnya, ada baiknya jika ditata terpisah dari ruangan-ruangan
lain, dengan karpet sebagai alas duduk (secara otomatis mengharuskan mereka
untuk selalu tetap ditempat), ketimbang sambil berdiri, (sangat memungkinkan
mereka untuk membaca sambil bergerak kesana kemari). Terkadang perabotan dan
berbagai materi fisik yang menunjang proses pembelajaran bisa ditata sedemikian
rupa untuk meminta para siswa memusatkan perhatian mereka ketengah-tengah
ruangan, dengan tumpukan kursi di tengah kelas. Benda-benda yang sering di pergunakan
oleh para siswa, kamus misalnya bisa disimpan di sebuah tempat yang mudah
dijangkau oleh para siswa, sehingga mereka tidak berpeluang untuk mengganggu
guru atau siswa lain. Meskipun para guru
tidak bisa mengendalikan seluruh kondisi fisik dalam ruang kelas mereka (misalnya,
ruang yang terlalu penuh), para guru tetap bisa mempengaruhi sebagian besar
kondisi fisik tersebut, dan intruksi akan mengalir dengan lebih mudah ketika
para guru mampu melakukan hal tersebut.
Tempat
duduk merupakan fasilitas atau barang yang diperlukan oleh siswa dalam proses
pembelajaran terutama dalam proses belajar di kelas di sekolah formal. Maka
siswa akan merasa nyaman dan dapat belajar dengan tenang. Bentuk dan ukuran tempat
yang digunakan bermacam-macam, ada yang satu tempat duduk dapat di duduki oleh
seorang siswa, dan satu tempat yang diduduki oleh beberapa orang siswa.
Sebaiknya tempat duduk siswa itu mudah di ubah formasinya yang disesuaikan
dengan kebutuhan kegiatan pembelajaran. Untuk ukuran tempat dudukpun sebaiknya
tidak terlalu besar ataupun terlalu kecil sehingga mudah untuk diubah dan juga
harus disesuaikan dengan ukuran bentuk kelas.
Penataan
ruang kelas sangat dipengaruhi oleh falsafah dan metode pembelajaran yang
dipakai di kelas. Penataan ruang yang klasial dengan semua bangku menghadap kesatu
arah (guru dan papan tulis) sangat sesuai dengan metode ceramah. Dalam metode ini,
guru berperan sebagai narasumber yang utama, atau mungkin juga satu-satunya. Metode
ceramah dan penataan ruang kelas klasikal bukan satu-satunya model yang bisa dipakai
dikelas.
Beberapa
model tata tempat duduk yang biasa digunakan dalam pembelajaran, diantaranya
seperti:
a. Meja tapal kuda, siswa berkelompok di
ujung meja
b. Penataan tapal kuda, siswa dalam satu
kelompok ditempatkan berdekatan
c. Meja Panjang
d. Meja Kelompok, siswa dalam satu
kelompok ditempatkan berdekatan
e. Meja berbaris, dua kelompok duduk
berbagi satu meja
CONTOH MODEL
PENATAAN TEMPAT DUDUK

Penempatan
siswa kiranya harus mempertimbangkan pula pada aspek biologis seperti, postur
tubuh siswa, dimana menempatkan siswa yang mempunyai tubuh tinggi dan atau rendah.
Dan bagaimana menempatkan siswa yang mempunyai kelainan dalam arti secara
psikologis, misalnya siswa yang hiper aktif, suka melamun.
Dalam
tata ruang kelas guru dituntut untut memiliki keterampilan dalam bertindak
dalam memanfaatkan sesuatu diantaranya:
a. Menata tempat duduk siswa
b. Menata alat peraga yang ada didalam
kelas
c. Menata kedisiplin siswa
d. Menata pergaulan siswa
e. Menata tugas siswa
f.
Menata
ruang fisik kelas
g. Menata kebersihan dan keindahan kelas
h. Menata kelengkapan kelas
i.
Menata
pajangan kelas
Tata ruang
kelas sendiri merupakan upaya yang dilakukan oleh guru dalam menciptakan
lingkungan pembelajaran yang kondusif, melalui kegiatan pengaturan siswa dan
barang fasilitas. Selain itu tata ruang kelas dimaksudkan untuk menciptakan, memelihara
tingkah laku siswa yang dapat mendukung proses pembelajaran.
2.
Pentingnya Tata Ruang Kelas
a. Untuk mencapai hasil belajar yang efektif
b. Mempengaruhi semangat belajar siswa
c. Menciptakan kondisi belajar yang
kondusif
3.
Tujuan Tata Ruang Kelas
a. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas,
baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar yang
memungkinkan siswa untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
b. Menghilangkan berbagai hambatan yang
dapat menghalangi terwujudnya interaksi pembelajar.
c. Menyediakan dan mengatur fasilitas
belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai lingkungan,
sosial, emosional, dan intelektual siswa dalam kelas.
d. Membina dan membimbing sesuai dengan
latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya.
Tujuan pokok tata
ruang kelas adalah untuk menciptakan dan mengarahkan kegiatan siswa dan
mencegah munculnya tingkah laku siswa yang tidak diharapkan melalui penataan
tempat duduk dan perlengkapan di dalam kelas.
4.
Prinsip-prinsip Tata Ruang Kelas
a.
Visibility (Keleluasaan Pandangan)
Visibility artinya penempatan dan penataan barang di dalam
kelas tidak mengganggu pandangan siswa, sehingga siswa secara leluasa dapat memandang
guru, benda atau kegiatan yang sedang berlangsung. Begitu pula guru harus dapat
memandang semua siswa dalam kegiatan pembelajaran.
b.
Accesibility (mudah dicapai)
Penataan ruang harus dapat memudahkan siswa untuk meraih atau
mengambil barang-barang yang dibutuhkan selama proses pembelajaran. Selain itu
jarak antara tempat duduk harus cukup untuk dilalui oleh siswa sehingga siswa dapat
bergerak dengan mudah dan tidak mengganggu siswa lain yang sedang bekerja.
c.
Fleksibilitas (Keluwesan)
Barang-barang di dalam kelas hendaknya mudah ditata dan
dipindahkan yang disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. Seperti penataan
tempat duduk yang perlu dirubah jika proses pembelajaran menggunakan metode
diskusi, dan kerja kelompok.
d.
Kenyamanan
Kenyamanan disini berkenaan dengan temperatur ruangan,
cahaya, suara, dan kepadatan kelas.
e.
Keindahan
Prinsip keindahan ini berkenaan dengan usaha guru menata ruang kelas yang
menyenangkan dan kondusif bagi kegiatan belajar. Ruangan kelas yang indah dan
menyenangkan dapat berengaruh positif pada sikap dan tingkah laku siswa terhadap
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.
Ketika
memikirkan tentang manajemen kelas yang efektif, guru yang tidak berpengalaman
terkadang mengabaikan lingkungan fisik. Desain lingkungan fisik kelas adalah
lebih sekedar penataan barang di kelas. Berikut empat prinsip dasar untuk menata
kelas :
a. Kurangi kepadatan di tempat lalu-lalang,
gangguan dapat terjadi di daerah yang sering dilewati. Daerah ini antara lain
area belajar kelompok, bangku murid, meja guru, dan lokasi penyimpanan pensil,
rak buku, komputer, dan lokasinya. Pisahkan area-area ini sejauh mugkin dan
pastikan mudah diakses.
b. Pastikan dengan mudah melihat semua
murid. Tugas manajemen yang penting adalah memonitor murid secara cermat. Untuk
itu, anda harus bisa melihat semua murid. Pastikan ada jarak pandang yang jelas
dari meja anda, lokasi intruksional, meja murid, dan semua murid Jangan sampai
ada yang tidak kelihatan.
c. Materi pengajaran dan perlengkapan
murid harus mudah diakses. Ini akan meminimalkan waktu persiapan dan perapian,
dan mengurangi kelambatan dan gangguan aktivitas.
d. Pastikan murid dapat dengan mudah
melihat semua presentasi kelas. Tentukan dimana anda dan murid anda akan berada
saat presentasi kelas diadakan. Untuk aktivitas ini, murid tidak boleh
mindahkan kursi atau menjulurkan lehernya. Untuk mengetahui seberapa baik murid
dapat melihat dari tempat mereka, duduklah di kursi mereka.
5.
Faktor–faktor yang mempengaruhi Tata
Ruang Kelas
a.
Faktor internal
Faktor yang berasal dari
diri siswa itu sendiri, misalnya, jika ada siswa yang fisiknya kurang sehat, kemungkinan
siswa itu konsentrasi belajarnya akan terganggu dan mungkin siswa itu akan mengantuk
atau malah tertidur dalam kelas.
b.
Faktor eksternal
Faktor yang berasal dari luar diri
siswa tersebut (kondisi keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat).
Jika siswa memiliki masalah eksternal dalam dirinya, contohnya karena kondisi
keluarganya yang tidak harmonis, atau tidak mendapat perhatian dari orang
tuanya kemungkinan siswa itu tidak akan menjadi usil atau menjadi pendiam. Hal
itu juga akan menjadi masalah dalam kelas.
6.
Hal- hal yang perlu diperhatikan
dalam Tata Ruang Kelas
Dalam
menata ruang kelas banyak tahapan-tahapan yang harus diamati agar penataan
ruang kelas berjalan dengan baik. Adapun tahapan itu adalah:
a. Pengaturan tempat duduk
b. Pengaturan Alat-alat Pengajaran
c. Penataan keindahan dan kebersihan
kelas
d. Ventilasi dan Tata Cahaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar