Minggu, 28 Januari 2018

Kalimat Efektif



1.      Apa pengertian dari kalimat efektif ?
Jawab : Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah tata bahasa, baik itu ejaan maupun tanda bacanya. Sehingga kalimat tersebut mudah dipahami oleh pembaca atau pendengarnya.
Selain itu, kalimat efektif juga dapat menyampaikan gagasan-gagasan atau ide yang ingin disampaikan oleh penulis, atau pembicara pada pembaca maupun pendengar.
Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa. Salah satu faktor yang dijadikan penanda untuk melihat efektivitas suatu kalimat. Penanda tersebut adalah ketersampaikan pesan penulis atau pembicara pada pembaca maupun pendengar.
2.      Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri kalimat efektif ?
Jawab :
- Kesepadanan
Kesepadanan ialah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat ini diperlihatkan oleh kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.
- Keparalelan
 keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu.
- Ketegasan
 ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat.
- Kehematan
kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu.
- Kecermatan
cermat adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda.
- Kepaduan
kepaduan ialah kepaduan ialah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.
- Kelogisan
kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.

3.       Apa perbedaan kalimat efektif dengan kalimat tidak efektif ?
Jawab :  Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti gagasan yang ada pada pikiran pembicara atau penulis. Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis. Sedangkan Kalimat tidak efektif adalah kalimat yang tidak memiliki atau mempunyai sifat-sifat yang terdapat pada kalimat efektif.
4.      Sebutkan Beberapa jenis kesalahan dalam menyusun kalimat efektif ?
Jawab:
a.       Pleonastis
Pleonastis atau pleonasme adalah pemakaian kata yang mubazir (berlebihan), yang sebenarnya tidak perlu. Contoh-contoh kalimat yang mengandung kesalahan pleonastis antara lain:
– Banyak tombol-tombol yang dapat Anda gunakan.
Kalimat ini seharusnya: Banyak tombol yang dapat Anda gunakan.
– Kita harus saling tolong-menolong.
Kalimat ini seharusnya: Kita harus saling menolong, atau Kita seharusnya tolong-menolong.
b.      Kontaminasi
Contoh kalimat yang mengandung kesalahan kontaminasi dapat kita lihat pada kalimat berikut ini:
Fitur terbarunya Adobe Photoshop ini lebih menarik dan bervariasi.
Kalimat tersebut akan menjadi lebih efektif apabila akhiran –nya dihilangkan.
Fitur terbaru Adobe Photoshop ini lebih menarik dan bervariasi.
c.       Salah pemilihan kata
Contoh kalimat yang mengandung kesalahan pemilihan kata dapat kita lihat pada kalimat berikut ini:
Saya mengetahui kalau ia kecewa.
Seharusnya: Saya mengetahui bahwa ia kecewa.
d.      Salah nalar
Contoh kalimat yang mengandung kesalahan nalar dapat kita lihat pada kalimat berikut ini:
Bola gagal masuk gawang.
Seharusnya: Bola tidak masuk gawang.
e.       Pengaruh bahasa asing atau daerah (interferensi)
Bahasa asing
Contoh kalimat yang mengandung kesalahan karena terpengaruh bahasa asing terlihat pada kalimat berikut:
Saya tinggal di Semarang di mana ibu saya bekerja.
Kalimat ini bisa jadi mendapatkan pengaruh bahasa Inggris, lihat terjemahan kalimat berikut:
I live in Semarang where my mother works.
Dalam bahasa Indonesia sebaiknya kalimat tersebut menjadi:
Saya tinggal di Semarang tempat ibu saya bekerja.
f.       Bahasa daerah
Contoh kalimat yang mengandung kesalahan karena terpengaruh bahasa daerah dapat kita lihat pada kalimat berikut:
Anak-anak sudah pada datang.
Dalam bahasa Indonesia sebaiknya kalimat tersebut menjadi:
Anak-anak sudah datang.

g.      Kata depan yang tidak perlu
Sering kali kita membuat kalimat yang mengandung kata depan yang tidak perlu seperti pada kalimat berikut: Di program ini menyediakan berbagai fitur terbaru.
Agar menjadi efektif, sebaiknya kita menghilangkan kata depan di, sehingga kalimatnya menjadi:
Program ini menyediakan berbagai fitur terbaru.

5.      Ada empat syarat sebuah kalimat bisa dikatakan efektif, sebutkan!
Jawab:
·         Sesuai EYD
Sebuah kalimat efektif haruslah menggunakan ejaan maupun tanda baca yang tepat. Kata baku pun mesti menjadi perhatian agar tidak sampai kata yang kamu tulis ternyata tidak tepat ejaannya.
·         Sistematis
Sebuah kalimat paling sederhana adalah yang memiliki susunan subjek dan predikat, kemudian ditambahkan dengan objek, pelengkap, hingga keterangan. Sebisa mungkin guna mengefektifkan kalimat, buatlah kalimat yang urutannya tidak memusingkan. Jika memang tidak ada penegasan, subjek dan predikat diharapkan selalu berada di awal kalimat.

·         Tidak Boros dan Bertele-tele

Jangan sampai kalimat yang kalian buat terlalu banyak menghambur-hamburkan kata dan terkesan bertele-tele. Pastikan susunan kalimat yang kalian rumuskan pasti dan ringkas agar orang yang membacanya mudah menangkah gagasan yang kalian tuangkan.

·         Tidak Ambigu

Syarat kalimat efektif yang terakhir, kalimat efektif menjadi sangat penting untuk menghindari pembaca dari multiftafsir. Dengan susunan kata yang ringkas, sistemastis, dan sesuai kaidah kebahasaan; pembaca tidak akan kesulitan mengartikan ide dari kalimat kalian sehingga tidak ada kesan ambigu.
6.      Berikan contoh kalimat yang menggunakan prinsip Kehematan Kata?
a.       Ayah memajukan mobilnya ke depan.  (Tidak efektif)
Ayah memajuka mobilnya.   (Efektif)

b. Budi belajar yang giat agar supaya lulus.  (Tidak efektif)
    Budi belajar yang giat agar lulus.  (Efektif)

c. Para Ibu – ibu mendatangi kantor DPR.  (Tidak efektif)
    Ibu – ibu mendatangi kantor DPR.   (Efektif)

7.      Mengapa dalam menulis sebuah kalimat efektif kita harus menentukan diksi dan ejaan bahasa yang tepat?
Jawab : misal kalimat “kamu sedang menulis” kalau diganti “kamu menulis?” dari kalimat tersebut tidak tepat oleh karena itu kalimat harus tepat dan logis.

8.      Tuliskan atau sebutkan masing-masing contoh kalimat tidak efektif dan contoh kalimat efektif !
Jawab : Contoh Kalimat tidak efektif
·         Para siswa di sekolah ini mendirikan dengan penuh antusias, bergelora, bersemangat, dan bergairah, serta tekad yang bulat penanggulangan dan pencegahan, penyalahgunaan obat setelah mendengarkan secara tekun dan bersungguh-sungguh ceramah dokter dari badan narkotika nasional tentang bahayanya penyalahgunaan obat.
·         Mereka menyelesaikan dengan meyakinkan dan baik serta dengan sangat memuaskan semua soal-soal ujian dalam waktu sembilan puluh menit.
Contoh Kalimat efektif
·         Para siswa di sekolah ini mendirikan dengan bulat hati posko penanggulangan dan pencegahan penyalahgunaan obat setelah mendengarkan secara seksama ceramah dokter dari badan narkotika nasional tentang bahaya penyalahgunaan obat.
·         Mereka menyelesaikan dengan baik semua soal-soal ujian dalam waktu sembilan puluh menit.

9.      Apa yang dimaksud dengan unsur-unsur kalimat efektif!
Jawab  : Unsur kalimat adalah fungsi sintaksis yang dalam buku-buku tata bahasa Indonesia lama lazim disebut jabatan kata dan kini disebut peran kata dalam kalimat, yaitu subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (Ket). Kalimat bahasa Indonesia baku sekurang-kurangnya terdiri atas dua unsur, yakni subjek dan predikat. Unsur yang lain (objek, pelengkap, dan keterangan) dalam suatu kalimat dapat wajib hadir, tidak wajib hadir, atau wajib tidak hadir.

10.  Kesalahan apa saja yang ditemukan dalam menyusun kalimat efektif?
Jawab : (1) ketidaklengkapan unsur kalimat, (2) kalimat dipengaruhi bahasa Inggris, (3) kalimat mengandung makna ganda, (4) kalimat bermakna tidak logis, (5) kalimat mengandung gejala pleonasme, dan (6) kalimat dengan struktur rancu.

Materi Penulisan Unsur Serapan dan Tanda Baca



SOAL
1.      Apakah dengan unsur penyerapan itu menunjukkan bahwa Bahasa Indonesia miskin akan kata-kata?
2.      Sebutkan perbedaan fungsi tanda titik koma (;) dan titik dua (:) ?
3.      Bagaimana solusi mengatasi siswa sd dikelas tinggi yang masih sulit dalam memahami tanda baca dalam sebuah kalimat?
4.      Sebutkan fungsi dari tanda baca koma (,) ?
5.      Bagaimana cara mengetahui siswa paham dalam menggunakan tanda baca dalam pembelajaran bahasa indonesia?
6.      Apakah yang dimaksud dengan serapan ?
7.      Sebutkan fungsi dari tanda baca titik (.) ?
8.      Bagaimana kata serapan masuk kedalam bahasa indonesia dapat terjadi?
9.      Bagaimana dampak positif dan negatif dalam kata kata serapan ?
10. Apa itu apostrof (‘) dan Sebutkan fungsi nya?

JAWABAN
1.      Tidak.Penyerapan unsur asing merupakan kejadian biasa pada setiap bahasa. Hal itu terjadi karena setiap bahasa mendukung kebudayaan pemakainya. Sedangkan kebudayaan pemakai bahasa satu dengan yang lain tidak ada yang sama.
Pada suatu saat karena masyarakat pemakai bahasa yang satu dengan yang lainnya (yang masing-masing berlatar belakang kebudayaan berbeda) berkomunikasi, maka timbullah akulturasi, yaitu saling berpengaruhnya satu kebudayaan dengan yang lain.
Salah satu wujud akulturasi itu adalah saling berpengaruhnya konsep-konsep tertentu. Misalnya, karena masyarakat Indonesia tidak mempunyai konsep tenteng “radio”, maka mereka menyerap konsep itu dari masyarakat pemakai bahasa Inggris.
Sebaliknya, karena masyarakat pemakai bahasa Inggris tidak mempunyai konsep “bambu” maka mereka menyerap konsep itu dari masyarakat pemakai Bahasa Indonesia.Jadi peristiwa penyerapan tidak ada kaitannya dengan kaya atau miskin kata-kata.
2.        a.   Tanda titik koma ( ; ) berfungsi untuk
1)     Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara
2)     Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara dalam kalimat majemuk
b.      Sedangkan tanda titik dua ( : ) berfungsi untuk
1)     Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian
2)     Tanda titik dua tidak dipakai jika tangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap yang mengakiri pernyataan.

3.      Untuk mengatasi hal tersebut, siswa perlu dibiasakan untuk menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar pada saat pembelajaran. Siswa harus lebih banyak membuka kamus Bahasa Indonesia untuk mempelajari kosa kata Bahasa Indonesia agar dapat menggunakan pilihan kata yang tepat. Selain itu, untuk melatih kemampuan siswa dalam berbahasa Indonesia, sebaiknya siswa benyak mendengarkan berita dan pidato berbahasa Indonesia telinga anak akan terbiasa mendengar lafal-lafal yang tepat dalam Bahasa Indonesia.
Selain itu guru juga harus menegur anak yang melakukan kesalahan dalam berbahasa Indonesia, sebab jika tidak ditegur maka siswa akan terbiasa dengan kesalahan tersebut dan ia tidak akan menyadari bahwa apa yang ia ucapkan itu kurang tepat dalam Bahasa Indonesia. Untuk itu guru perlu memiliki pengetahuan tentang penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar seperti diksi, lafal, intonasi dan lain-lain.
Kesalahan bahasa tulis seperti penggunaan tanda baca, huruf besar, paragraf dan lain-lain disebabkan karena siswa kurang mengetahui kaidah-kaidah yang benar. Oleh karena itu, penggunaan bahasa tulis yang benar perlu diajarkan pada siswa sejak dini, selagi siswa masih kecil dan ingatannya masih bagus sehingga tertanam kemampuan menulis yang sesuai Ejaan Yang Disempurnakan pada diri anak, dan menjadi kebiasaan yang baik hingga anak dewasa. Jangan sampai guru membiarkan saja siswa yang melakukan kesalahan dalam bahasa tulis, guru perlu mengingatkan siswa dan menyuruhnya memperbaikinya.


4.      Tanda koma ” , ” digunakan sebagai berikut.
a.      Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
b.      Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan.
c.      Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
d.      Tanda koma dipakai dibelakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat yang terdapat pada awal kalimat termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, dan akan tetapi.
e.      Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan dari kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat.
f.       Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat
g.      Tanda koma dipakai diantara (1) nama dan alamat, (2) bagian-bagian alamat, (3) tempat dan tanggal, dan (4) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
h.      Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang di balik susunannya dalam daftar pustaka
i.        Tanda koma dipakai diantara bagian-bagian dalam catatan kaki
j.        Tanda koma dipakai diantara nama orang dan gelar akademik yang mengikutnya untuk menbedakannya dari singkatan nama diri, keluarga atau marga.
k.      Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
l.        Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi
m.    Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiriginya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.





5.      Guru dapat memberikan tugas dengan cara menulis pengalaman, cerita pendek ataupun biodata diri tentang siswa tersebut. Dalam output itu nanti guru bisa melihat kekurangan apa saja yang dialami siswa dalam menuliskan tanda baca dalam sebuah kalimat. Mungkin bisa juga dengan cara siswa membuat surat resmi / tidak resmi untuk teman main nya.
Selain itu, bahasa yang digunakan juga harus diperhatikan dengan baik yang sesuai dengan EYD dan tidak keluar dari bahasa-bahasa yang tidak layak untuk digunakan. Selain itu, siswa juga dapat menuliskan naskah drama. Didalam naskah drama terdapat kalimat narasi dan dialog yang membedakan maksud dan arti dari kalimat tersebut. Tanda baca yang digunakan dapat membuat siswa memahami perbedaan-perbedaan dari tanda baca tersebut.

6.      Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing yang sudah diintergrasikan kedalam suatu bahasa dan diterima pemakaiannya secara umum. Masyarakat indonesia sekarang, telah banyak menggunakan kata – kata serapan. Mereka berpendapat bahwa menggunakan kata serapan adalah suatu hal yang dapat menjadikan mereka dianggap sebagai orang yang terpelajar,gaul,modern,dan lain –lain .

7.      Fungsi dari tanda baca titk ” . ” sebagai berikut
a.      Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
b.      Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang.
c.      Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
d.      Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.
e.      Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan tempat daftar pustaka
f.       Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.
g.      Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.
h.      Tanda titik tidak dipakai di belakang (1) alamat pengirim dan tanggal surat atau (2) nama dan alamat penerima surat.

8.      Kata serapan masuk kedalam bahasa indonesia dengan 4cara yaitu :
·        Cara adopsi
Terjadi apabila pemakai bahasa mengambil bentuk dan makna kata asing itu secara keseluruhan. Contoh (supermarket,plaza,mall)
·        Cara adaptasi
Terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil makna kata asing itu, sedangkan ejaan atau penulisannya disesuaikan dengan ejaan bahasa indonesia . contoh (pluralization = pluralisasi, acceptability = akseptabilitas)
·        Penerjemahan
Terjadi apabila pemakai bahasa mengambil konsep yang terkandung dalam bahasa asing itu, kemudian kata tersebut dicari padanannya dalam bahasa indonesia. Contoh (overlap = tumpang tindih, try out = uji coba)
·        Kreasi
Terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil konsep dasar yang ada dalam bahasa indonesia.cara ini mirip dengan penerjemahan akan tetapi memiliki perbedaan.cara kreasi tidak menuntut bentuk fisik yang mirip seperti penerjemah. Contoh (effective = berhasil guna , spare parts = suku cadang)

9.      A. Dampak positif
Masyarakat lebih bangga menggunakan kata serapan karena dinilai lebih modern.para remaja juga senang memakai kata atau istilah asing agar dikatakan gaul.selain itu dampak kata serapan juga adalah dengan pengucapannya lebih singkat daripada kata bahasa indonesia
B. dampak negatif
·        Menjadikan bahasa indonesia sebagai bahasa yang rendah dimata masyarakat
·        Kecintaan masyarakat terhadap bahasa indonesia,bahkan bangsa indonesia berkurang

10. Tanda apostro disebut juga dengan tanda penyingkat. Menurut OED
( Oxford English Dictionary ), kata apostrof berasal dari kata yunani hē apőstrof  [ prosōidia ], yang artinya peniadaan bunyi dalam ucapan. Fungsi dari apostrof sebagai berikut
a.      Sebagai penghilang bagian kata. ex: Senja ’lah datang
( ’lah = telah )
b.      Sebagai penghilang bagian tahun. ex: 11 juli ’17 ( ’17 = 2017 )