Senin, 05 Februari 2018

PENGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA



Motivasi belajar bahasa Indonesia siswa SD tergolong rendah sehingga mengakibatkan rendahnya aktivitas dan hasil belajar bahasa Indonesia siswa. Hal ini, diduga karena bahasa Indonesia dianggap sebagai pelajaran yang mudah tetapi membosankan sehingga siswa tidak termotivasi untuk  mendengarkan penjelasan guru. Salah satu media pembelajaran yang  diharapkan dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa SD tersebut adalah Media Gambar.
Media Gambar merupakan bentuk kartun yang mengungkapkan karakter satu atau beberapa tokoh yang diperankan dalam suatu cerita dan secara implisit memuat konsep-konsep atau pelajaran bahasa Indonesia. Media Gambar yang menarik dan menyenangkan dapat memotivasi siswa dalam belajar.
Proses penciptaan Media Gambar sebagai media pembelajaran pada prinsipnya tidak jauh berbeda dengan penciptaan Media Gambar-Media Gambar pada umumnya, namun pada Media Gambar pembelajaran cenderung mengandung nilai plus, artinya selain memuat persoalan dan pelajaran (matematika, bahasa, ataupun pelajaran yang lain) juga harus mengandung “sense of humor”. Adanya humor dapat melahirkan kesan positif dan rasa menyenangkan anak dalam belajar, tanpa merasa adanya beban.
Media Gambar menjadi pilihan karena adanya kecenderungan banyak siswa, terutama siswa SD, lebih menyenangi bacaan media hiburan seperti Media Gambar dan majalah jika dibandingkan dengan membaca buku pelajaran. Jika Media Gambar disusun secara sistematis sesuai dengan tujuan pembelajaran, maka Media Gambar dapat dijadikan “teman yang baik” dalam belajar sehingga dapat menjadi sumber ilmu. Ide penciptaan Media Gambar bukan berarti siswa dibawa ke situasi aktivitas hiburan dan bermain semata, melainkan dimaksudkan untuk meningkatkan minat dan motivasi belajar bahasa Indonesia mereka. Jika siswa memiliki minat dan motivasi yang tinggi dalam belajar bahasa Indonesia melalui Media Gambar, maka diharapkan hal tersebut dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mereka.
Aktivitas siswa dalam belajar mempunyai peranan yang sangat penting. Bahwa dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas, tanpa aktivitas belajar tidak mungkin proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.
Media gambar merupakan motivator belajar bagi siswa untuk menemukan sendiri jawaban atas permasalahan yang mereka hadapi. Selain itu, penggunaan media gambar dapat mengurangi peran guru sebagai pengajar karena dalam penyusunannya dapat dimasukkan pertanyaan-pertanyaan yang dapat menggiring siswa pada penemuannya.
Penggunaan media gambar juga dapat membuat siswa aktif dalam belajar. Hal ini, disebabkan respon siswa sangat positif terhadap penggunaan media gambar dalam pembelajaran di kelas. Siswa sangat senang belajar melalui Media Gambar. Bahkan, mereka cenderung berebut untuk dapat membaca Media Gambar yang disediakan sehinjgga mengakibatkan aktifitas dan hasil belajar siswa menjadi baik dan baik sekali.
          Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media gambar dalam pembelajaran bahasa Indonesia siswa sekolah dasar yakni:
1. dapat menarik minat dan motivasi siswa dalam belajar.
2. dapat membuat siswa aktif dalam belajar;
3. perlu dikombinasikan dengan metode-metode pembelajaran lain agar dapat mencapai hasil belajar yang tinggi.

Minggu, 28 Januari 2018

Kalimat Efektif



1.      Apa pengertian dari kalimat efektif ?
Jawab : Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah tata bahasa, baik itu ejaan maupun tanda bacanya. Sehingga kalimat tersebut mudah dipahami oleh pembaca atau pendengarnya.
Selain itu, kalimat efektif juga dapat menyampaikan gagasan-gagasan atau ide yang ingin disampaikan oleh penulis, atau pembicara pada pembaca maupun pendengar.
Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa. Salah satu faktor yang dijadikan penanda untuk melihat efektivitas suatu kalimat. Penanda tersebut adalah ketersampaikan pesan penulis atau pembicara pada pembaca maupun pendengar.
2.      Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri kalimat efektif ?
Jawab :
- Kesepadanan
Kesepadanan ialah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat ini diperlihatkan oleh kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.
- Keparalelan
 keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu.
- Ketegasan
 ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat.
- Kehematan
kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu.
- Kecermatan
cermat adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda.
- Kepaduan
kepaduan ialah kepaduan ialah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.
- Kelogisan
kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.

3.       Apa perbedaan kalimat efektif dengan kalimat tidak efektif ?
Jawab :  Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti gagasan yang ada pada pikiran pembicara atau penulis. Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis. Sedangkan Kalimat tidak efektif adalah kalimat yang tidak memiliki atau mempunyai sifat-sifat yang terdapat pada kalimat efektif.
4.      Sebutkan Beberapa jenis kesalahan dalam menyusun kalimat efektif ?
Jawab:
a.       Pleonastis
Pleonastis atau pleonasme adalah pemakaian kata yang mubazir (berlebihan), yang sebenarnya tidak perlu. Contoh-contoh kalimat yang mengandung kesalahan pleonastis antara lain:
– Banyak tombol-tombol yang dapat Anda gunakan.
Kalimat ini seharusnya: Banyak tombol yang dapat Anda gunakan.
– Kita harus saling tolong-menolong.
Kalimat ini seharusnya: Kita harus saling menolong, atau Kita seharusnya tolong-menolong.
b.      Kontaminasi
Contoh kalimat yang mengandung kesalahan kontaminasi dapat kita lihat pada kalimat berikut ini:
Fitur terbarunya Adobe Photoshop ini lebih menarik dan bervariasi.
Kalimat tersebut akan menjadi lebih efektif apabila akhiran –nya dihilangkan.
Fitur terbaru Adobe Photoshop ini lebih menarik dan bervariasi.
c.       Salah pemilihan kata
Contoh kalimat yang mengandung kesalahan pemilihan kata dapat kita lihat pada kalimat berikut ini:
Saya mengetahui kalau ia kecewa.
Seharusnya: Saya mengetahui bahwa ia kecewa.
d.      Salah nalar
Contoh kalimat yang mengandung kesalahan nalar dapat kita lihat pada kalimat berikut ini:
Bola gagal masuk gawang.
Seharusnya: Bola tidak masuk gawang.
e.       Pengaruh bahasa asing atau daerah (interferensi)
Bahasa asing
Contoh kalimat yang mengandung kesalahan karena terpengaruh bahasa asing terlihat pada kalimat berikut:
Saya tinggal di Semarang di mana ibu saya bekerja.
Kalimat ini bisa jadi mendapatkan pengaruh bahasa Inggris, lihat terjemahan kalimat berikut:
I live in Semarang where my mother works.
Dalam bahasa Indonesia sebaiknya kalimat tersebut menjadi:
Saya tinggal di Semarang tempat ibu saya bekerja.
f.       Bahasa daerah
Contoh kalimat yang mengandung kesalahan karena terpengaruh bahasa daerah dapat kita lihat pada kalimat berikut:
Anak-anak sudah pada datang.
Dalam bahasa Indonesia sebaiknya kalimat tersebut menjadi:
Anak-anak sudah datang.

g.      Kata depan yang tidak perlu
Sering kali kita membuat kalimat yang mengandung kata depan yang tidak perlu seperti pada kalimat berikut: Di program ini menyediakan berbagai fitur terbaru.
Agar menjadi efektif, sebaiknya kita menghilangkan kata depan di, sehingga kalimatnya menjadi:
Program ini menyediakan berbagai fitur terbaru.

5.      Ada empat syarat sebuah kalimat bisa dikatakan efektif, sebutkan!
Jawab:
·         Sesuai EYD
Sebuah kalimat efektif haruslah menggunakan ejaan maupun tanda baca yang tepat. Kata baku pun mesti menjadi perhatian agar tidak sampai kata yang kamu tulis ternyata tidak tepat ejaannya.
·         Sistematis
Sebuah kalimat paling sederhana adalah yang memiliki susunan subjek dan predikat, kemudian ditambahkan dengan objek, pelengkap, hingga keterangan. Sebisa mungkin guna mengefektifkan kalimat, buatlah kalimat yang urutannya tidak memusingkan. Jika memang tidak ada penegasan, subjek dan predikat diharapkan selalu berada di awal kalimat.

·         Tidak Boros dan Bertele-tele

Jangan sampai kalimat yang kalian buat terlalu banyak menghambur-hamburkan kata dan terkesan bertele-tele. Pastikan susunan kalimat yang kalian rumuskan pasti dan ringkas agar orang yang membacanya mudah menangkah gagasan yang kalian tuangkan.

·         Tidak Ambigu

Syarat kalimat efektif yang terakhir, kalimat efektif menjadi sangat penting untuk menghindari pembaca dari multiftafsir. Dengan susunan kata yang ringkas, sistemastis, dan sesuai kaidah kebahasaan; pembaca tidak akan kesulitan mengartikan ide dari kalimat kalian sehingga tidak ada kesan ambigu.
6.      Berikan contoh kalimat yang menggunakan prinsip Kehematan Kata?
a.       Ayah memajukan mobilnya ke depan.  (Tidak efektif)
Ayah memajuka mobilnya.   (Efektif)

b. Budi belajar yang giat agar supaya lulus.  (Tidak efektif)
    Budi belajar yang giat agar lulus.  (Efektif)

c. Para Ibu – ibu mendatangi kantor DPR.  (Tidak efektif)
    Ibu – ibu mendatangi kantor DPR.   (Efektif)

7.      Mengapa dalam menulis sebuah kalimat efektif kita harus menentukan diksi dan ejaan bahasa yang tepat?
Jawab : misal kalimat “kamu sedang menulis” kalau diganti “kamu menulis?” dari kalimat tersebut tidak tepat oleh karena itu kalimat harus tepat dan logis.

8.      Tuliskan atau sebutkan masing-masing contoh kalimat tidak efektif dan contoh kalimat efektif !
Jawab : Contoh Kalimat tidak efektif
·         Para siswa di sekolah ini mendirikan dengan penuh antusias, bergelora, bersemangat, dan bergairah, serta tekad yang bulat penanggulangan dan pencegahan, penyalahgunaan obat setelah mendengarkan secara tekun dan bersungguh-sungguh ceramah dokter dari badan narkotika nasional tentang bahayanya penyalahgunaan obat.
·         Mereka menyelesaikan dengan meyakinkan dan baik serta dengan sangat memuaskan semua soal-soal ujian dalam waktu sembilan puluh menit.
Contoh Kalimat efektif
·         Para siswa di sekolah ini mendirikan dengan bulat hati posko penanggulangan dan pencegahan penyalahgunaan obat setelah mendengarkan secara seksama ceramah dokter dari badan narkotika nasional tentang bahaya penyalahgunaan obat.
·         Mereka menyelesaikan dengan baik semua soal-soal ujian dalam waktu sembilan puluh menit.

9.      Apa yang dimaksud dengan unsur-unsur kalimat efektif!
Jawab  : Unsur kalimat adalah fungsi sintaksis yang dalam buku-buku tata bahasa Indonesia lama lazim disebut jabatan kata dan kini disebut peran kata dalam kalimat, yaitu subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (Ket). Kalimat bahasa Indonesia baku sekurang-kurangnya terdiri atas dua unsur, yakni subjek dan predikat. Unsur yang lain (objek, pelengkap, dan keterangan) dalam suatu kalimat dapat wajib hadir, tidak wajib hadir, atau wajib tidak hadir.

10.  Kesalahan apa saja yang ditemukan dalam menyusun kalimat efektif?
Jawab : (1) ketidaklengkapan unsur kalimat, (2) kalimat dipengaruhi bahasa Inggris, (3) kalimat mengandung makna ganda, (4) kalimat bermakna tidak logis, (5) kalimat mengandung gejala pleonasme, dan (6) kalimat dengan struktur rancu.