1.
Pengertian Manajemen Pembelajaran
Manajemen
pembelajaran adalah segala usaha pengaturan proses belajar mengajar, dalam
rangka tercapainya proses belajar mengajar yang efektif dan efisien. Pada
dasarnya, manajemen pembelajaran merupakan pengaturan semua kegiatan
pembelajaran, baik kegiatan pembelajaran yang dikategorikan dalam kurikulum
inti maupun penunjang, berdasarkan kurikulum yang telah ditetapkan sebelumnya
oleh Kementrian Pendidikan Nasional atau Kementrian Agama. Menurut Ibrahim
Bafadhal, manajemen pembelajaran adalah segala usaha pengaturan proses belajar
mengajar dalam rangka tercapainya proses belajar mengajar yang efektif dan
efisien. Manajemen program pembelajaran sering disebut dengan manajemen
kurikulum dan pembelajaran.
Pengertian
manajemen pembelajaran demikian dapat diartikan secara luas, dalam arti
mencakup keseluruhan kegiatan bagaimana membelajarkan siswa mulai dari
perencanaan pembelajaran sampai pada penilaian pembelajaran. Pendapat lain
menyatakan bahwa manajemen pembelajaran merupakan bagian dari strategi
pengelolaan pembelajaran.
Manajemen
pembelajaran dapat juga diartikan sebagai usaha ke arah pencapaian
tujuan-tujuan melalui aktivitas-aktivitas orang lain atau membuat sesuatu
dikerjakan oleh orang lain, berupa peningkatan minat, perhatian, kesenangan,
dan latar belakang siswa (orang yang belajar), dengan memperluas cakupan
aktivitas (tidak terlalu dibatasi), serta mengarah kepada pengembangan gaya
hidup di masa mendatang.
Dengan
berpijak dari pernyataan-pernyataan terkait definisi manajemen pembelajaran
tersebut, maka dapat dibedakan antara pengertian manajemen pembelajaran dalam
arti luas dan manajemen pembelajaran dalam arti sempit.
Dalam arti
luas, manajemen pembelajaran adalah serangkaian proses kegiatan mengelola
bagaimana membelajarkan pebelajar (peserta didik) dengan diawali dengan
kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan atau pengendalian, dan
penilaian. Sedangkan manajemen pembelajaran dalam arti sempit diartikan sebagai
kegiatan yang perlu dikelola pendidik selama terjadinya interaksi dengan peserta
didik dalam pelaksanaan pembelajaran.
Beberapa
pakar pendidikan dan manajemen memiliki definisi masing-masing tentang
manajemen pembelajaran, sesuai dengan pola pikir dan latar belakang
profesionalisme mereka. Namun demikian, secara global definisi mereka nyaris
memiliki kesamaan bahwa, manajemen pembelajaran merupakan proses mengelola,
yang meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian
(pengarahan), dan pengevaluasian kegiatan yang berkaitan dengan proses
membelajarkan peserta didik dengan mengikutsertakan berbagai faktor didalamnya,
guna mencapai tujuan.
Dengan
demikian, dapat diketahui bahwa manajemen pembelajaran merupakan kegiatan
mengelola proses pembelajaran, sehingga manajemen pembelajaran merupakan salah
satu bagian dari serangkaian kegiatan dalam manajemen pendidikan.
Dalam
manajemen pembelajaran, yang bertindak sebagai manajer adalah guru atau
pendidik. Sehingga dengan demikian, pendidik memiliki wewenang dan tanggung
jawab untuk melakukan beberapa langkah kegiatan manajemen yang meliputi
merencanakan pembelajaran, mengorganisasikan pembelajaran, mengendalikan
(mengarahkan) serta mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan.
Pada kegiatan
merencanakan pembelajaran, pendidik menentukan tujuan pembelajaran, yakni
tujuan yang ingin dicapai setelah terjadinya proses kegiatan pembelajaran.
Pembelajaran merupakan suatu proses yang terdiri dari aspek, yaitu apa yang
dilakukan peserta didik dan apa yang dilakukan pendidik. Oleh karena itu, untuk
mendapatkan proses pembelajaran yang berkualitas dan maksimal, maka dibutuhkan
adanya perencanaan.
Perencanaan
pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan berdasarkan hasil berpikir
secara rasional, tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, perubahan
tingkah laku peserta didik setelah melalui pembelajaran serta upaya yang harus
dilakukan dalam mencapai tujuan tersebut. Konkretnya, dalam perencanaan
pembelajaran ini pendidik membuat perangkat pembelajaran.
Pada kegiatan
mengorganisasikan pembelajaran, pendidik mengumpulkan dan menyatukan berbagai
macam sumber daya dalam proses pembelajaran. Baik pendidik, peserta didik, ilmu
pengetahuan serta media belajar. Dan dalam waktu yang sama, mensinergikan
antara berbagai sumberdaya yang ada dengan tujuan yang akan dicapai. Pada
kegiatan mengendalikan (mengarahkan) pembelajaran, pendidik melaksanakan
rencana kegiatan pembelajaran yang telah dibuat di awal dalam perangkat
pembelajaran, guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pada kegiatan
mengevaluasi pembelajaran, pendidik melakukan penilaian (evaluasi) terhadap
pembelajaran yang telah berlangsung. Dalam kegiatan menilai itu lah pendidik
dapat menemukan bagaimana proses berlangsungnya pembelajaran serta sejauh mana
tujuan pembelajaran dapat tercapai. Sehingga kemudian dapat menemukan berbagai
upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran berikutnya. Melalui kegiatan
mengevaluasi pembelajaran ini kemudian dapat dilakukan upaya perbaikan
pembelajaran.
Berdasarkan
pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa manajemen pembelajaran merupakan
bagian penting dalam proses pembelajaran dan pendidikan. Sehingga dalam
manajemen pembelajaran pun memiliki beberapa kegiatan dan hal-hal penting untuk
diperhatikan. Beberapa bagian terpenting dalam manajemen pembelajaran tersebut
antara lain: penciptaan lingkungan belajar, mengajar dan melatihkan harapan
kepada peserta didik, meningkatkan aktivitas belajar, dan meningkatkan
kedisiplinan peserta didik. Disamping itu, dalam penyusunan materi diperlukan
juga rancangan tugas ajar dalam ranah psikomotorik, dan rancangan tugas ajar
dalam ranah afektif, selain rancangan tugas ajar dalam ranah kognitif tentunya.
2.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
belajar anak
Untuk
mewujudkan manajemen kelas di Sekolah Dasar, lingkungan fisik yang
menguntungkan dan memenuhi syarat akan mendukung meningkatnya intensitas
pembelajaran siswa dan mempunyai pengaruh positif terhadap pencapaian tujuan
pengajaran. Manajemen kelas di Sekolah Dasar tidak hanya pengaturan belajar,
fasilitas fisik dan rutinitas, tetapi menyiapkan kondisi kelas dan lingkungan
sekolah agar tercipta kenyamanan dan
suasana belajar yang efektif. Oleh karena itu, sekolah dan kelas perlu dikelola
secara baik, dan menciptakan iklim belajar yang menunjang.
Decisions
about classroom management are among the most important that a teacher makes.
Policies and practices related to guidance can (1) prevent or reduce behavior
an management problems, (2) allow humane and growth-promoting responses to
children’s misbehavior when it occurs, (3) support the classroom instructional
an leraning climate, (4) enhance children’s self-esteem, develop their ability
to take responsibility and make decisions, help them develop self-disipline,
and provide a model of appropriate conflict resolution. Effective policies and
practices for classroom management and guidance arise from the teacher’s
philosophy of early childhood education, much in the same way that decisions
about teaching strategies and activities do. Decisions about policies for
guidance must be carefully considered and developed prior to interacting with
children. Growth-promoting guidance, a component of the invisible curriculum,
is necessary to teach and interact in a positive, humane manner. Based on the
philosophical tenets of the creative-play curriculum, the following guidelines
will help teachers develop responsive, effective, and developmentally
appropriate guidance strategies.
Guru harus
memahami beberapa faktor yang dapat mempengaruhi belajar anak SD, supaya
tercipta proses belajar yang baik. Faktor yang perlu diperhatikan antara lain:
kondisi fisik, sosio emosional dan organisasional. Semua faktor ini harus
difahami oleh guru agar tujuan KBM dapat tercapai dengan sebaik-baiknya, atau
setiap kegiatan belajar mengajar, baik yang sifatnya instruksional maupun
tujuan pengiring akan dapat dicapai secara optimal. Lingkungan fisik yang
memenuhi syarat, mendukung meningkatnya intensitas proses KBM siswa di SD. Di
samping itu juga mempunyai pengaruh terhadap pencapaian tujuan pengajaran di
SD.
Setiap proses
belajar mengajar kondisi ini harus direncanakan dan diusahakan oleh guru secara
sengaja agar dapat dihindarkan kondisi yang dirugikan, dan mengembangkan kepada
kondisi yang kondusif. Kondisi fisik di Taman Kanak-kanak senantiasa nyaman,
antara lain ruangan harus diusahakan memenuhi syarat. Ukuran ruangannya harus
cukup, memberi keleluasaan bergerak, cahaya dan sirkulasi udara baik dan
pengaturan perabot harus tertata rapih
agar siswa bisa bergerak bebas.
Di dalam
pengaturan ruangan kelas terdapat beberapa tempat duduk/meja kursi, di antaranya:
pola berderet, pola berjajar atau berbasis. Tapi pada umumnya tempat duduk
siswa diatur menurut kesenangan siswa itu sendiri. Dalam pola susunan
berkelompok siswa dapat berkomunikasi dengan mudah satu sama lain dan bisa
pindah dari kelompok yang satu dengan kelompok lainnya.
Ada juga pola
farmasi tapal kuda. Pola ini guru berada di tengah-tengah para siswa SD. Pola
ini bisa dipakai apabila pelajaran banyak memerlukan tanya jawab antara guru
dengan siswa SD, dan lebih memudahkan saling berkomunikasi dan berkonsultasi.
Pola duduk melingkar. Pola ini dilaksanakan apabila ada suatu kegiatan atau
alat yang mesti diperagakan akan mudah dilihat dan dikomentari oleh siswa. Di
samping susunan meja kursi yang fleksibel menurut pola formasi tertentu, siswa
SD pada waktu mengikuti kegiatan belajar mengajar tidak selalu terpaku duduk di
kursi akan tetapi dapat juga duduk di tikar, atau karpet yang berabjad dan
bergambar.
Penyediaan
alat bermain atau sumber belajar harus disesuaikan dengan kegiatan yang akan
dilaksanakan pada waktu itu. Selain susunan meja, penyediaan alat,
pengelompokkan tempat duduk, dinding juga dapat digunakan untuk menempelkan
hasil pekerjaan siswa SD. Hasil pekerjaan siswa di tempel di dinding dengan
menggunakan triplek atau busa. Hasil yang ditempelkan hendaknya secara
bergantian sehingga tidak membosankan dan tidak mengganggu perhatian anak.
Hasil karya seni yang dipampang di dinding, mengganggu perhatian anak. Hasil
karya seni yang dipampang di dinding, akan mempunyai kebanggaan tersendiri bagi
orang tua siswa tersebut.
Ventilasi
harus cukup menjamin kesehatan siswa SD. Jendela harus cukup besar, sehingga
memungkinkan cahaya matahari masuk dan udara yang sehat juga masuk ke kelas.
Dengan ventilasi yang baik dan udara yang sehat, semua siswa SD dan guru di
dalam kelas dapat menghirup udara yang segar. Cahaya sebaiknya datang dari
sebelah kiri, supaya cukup terang dan tidak menyilaukan.
Di dalam
pengaturan penyimpanan barang-barang hendaknya di simpan pada tempatnya yang
khusus (loker) yang sudah diberi tanda, dan barang tersebut mudah dijangkau
kalau diperlukan dalam kegiatan belajar.
Barang yang
nilai praktisnya tinggi dapat disimpan di ruang kelas, seperti alat bermain
yang sesuai dengan tema pada waktu mau dilaksanakan. Sedangkan buku pelajaran,
pedoman kurikulum, kartu pribadi, buku penghubung, harus ditempatkan pada
tempat yang tidak jauh dari meja guru. Selain itu, juga alat pengamanan harus
selalu tersedia.
3.
Kegiatan pembelajaran di SD
Secara lebih
terperinci maka kegiatan pembelajaran di SD dapat diidentifikasi sebagai
berikut:
a.
Pengaturan Ruangan/ Kelas
b.
Pengorganisasian Anak Didik
1) Kegiatan klasikal
2) Kegiatan kelompok
3) Kegiatan individual
c.
Pengaturan Alat Bermain/ Sumber
Belajar
1) Sumber belajar di dalam ruangan/
kelas
·
Pembelajaran
kelompok dengan kegiatan pengamanan
·
Pembelajaran
kelompok dengan sudut-sudut kegiatan
-
Sudut
keluarga
-
Sudut
alam sekitar dan pengetahuan
-
Sudut
pembangunan
-
Sudut
kebudayaan
-
Sudut
Ke-Tuhanan
·
Pembelajaran
berdasarkan minat
-
Area
agama
-
Area
balok
-
Area
matematika
-
Area
IPA
-
Area
musik
-
Area
bahasa
-
Area
membaca dan menulis
-
Area
drama
-
Area
pasir/ air
-
Area
seni dan motorik halus
2) Sumber belajar di luar ruangan/ kelas
artikel nya sangat bagus dan sangat memberi wawasan bagi pembeca,
BalasHapusmohon maaf sebelumnya bisa minta referensi buku yang dikutip lah?
BalasHapusArtikelnya mantap memberi pencerahan dan pemahaman dlm melakukan sebuah pembelajaran yg lebih bermanfaat dan bermutu jika di bantu dgn sebuah menejamen yg berkualitas. Salut utk mu
BalasHapus