Kamis, 19 Januari 2017

TATA RUANG KELAS



 
1.      Pengertian Tata Ruang Kelas
Beberapa pakar mengutarakan tentang pengertian Tata Ruang Kelas, di antaranya adalah The Liang Gie menyatakan sebagai berikut: Tata Ruang Kelas adalah penentuan mengenai kebutuhan ruang dan tentang penggunaan secara terperinci dari ruang ini untuk menyiapkan suatu susunan yang praktis dari faktor-faktor fisik yang di anggap perlu bagi pelaksanaan belajar yang efektif.
Menurut Jeanne Ellis Ormrod tata ruang kelas berarti membangun dan memelihara lingkungan kelas yang kondusif bagi pembelajaran dan prestasi siswa. Siswa dapat belajar lebih banyak di beberapa lingkungan kelas dibandingkan lingkungan kelas yang lainnya.
Agar tercipta suasana belajar yang menggairahkan, perlu diperhatikan pengaturan/penataan ruang kelas belajar. Penyusunan dan pengaturan ruang belajar hendaknya memungkinkan anak duduk berkelompok dan memudahkan guru bergerak secara leluasa untuk membantu siswa dalam belajar. Dalam pengaturan ruang belajar, hal-hal berikut perlu diperhatikan:
a.      Ukuran dan bentuk kelas
b.      Bentuk serta ukuran bangku dan meja siswa
c.       Jumlah siswa dalam kelas
d.      Jumlah siswa dalam setiap kelompok
e.      Jumlah kelompok dalam kelas
f.        Komposisi dalam kelompok (seperti siswa pandai dengan siswa kurang pandai, pria dan wanita)
Tata ruang kelas merupakan kegiatan yang terencana dan sengaja dilakukan oleh guru atau dosen (pendidik) dengan tujuan menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal, sehingga diharapkan proses belajar mengajar dapat berjalan secara efektif dan efisien, sehingga tercapai tujuan pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa tata ruang kelas merupakan kegiatan pengaturan untuk kepentingan pembelajaran.
Sebagian besar kondisi fisik ruang kelas memiliki pengaruh terhadap kemungkinan munculnya gangguan. Temperatur ruangan yang terlalu dingin (terlalu panas) dan sistem ventilasi yang kacau, misalnya, betul-betul dan terbukti mampu menurunkan sebagian besar kemampuan para siswa dalam berkonsentrasi terhadap materi-materi pendidikan, meskipun hal tersebut seringkali luput dari perhatian para guru. Area untuk kegiatan yang tenang jika ditata dengan cara yang berbeda dengan area-area lain: pojok membaca misalnya, ada baiknya jika ditata terpisah dari ruangan-ruangan lain, dengan karpet sebagai alas duduk (secara otomatis mengharuskan mereka untuk selalu tetap ditempat), ketimbang sambil berdiri, (sangat memungkinkan mereka untuk membaca sambil bergerak kesana kemari). Terkadang perabotan dan berbagai materi fisik yang menunjang proses pembelajaran bisa ditata sedemikian rupa untuk meminta para siswa memusatkan perhatian mereka ketengah-tengah ruangan, dengan tumpukan kursi di tengah kelas. Benda-benda yang sering di pergunakan oleh para siswa, kamus misalnya bisa disimpan di sebuah tempat yang mudah dijangkau oleh para siswa, sehingga mereka tidak berpeluang untuk mengganggu guru atau siswa lain. Meskipun  para guru tidak bisa mengendalikan seluruh kondisi fisik dalam ruang kelas mereka (misalnya, ruang yang terlalu penuh), para guru tetap bisa mempengaruhi sebagian besar kondisi fisik tersebut, dan intruksi akan mengalir dengan lebih mudah ketika para guru mampu melakukan hal tersebut.
Tempat duduk merupakan fasilitas atau barang yang diperlukan oleh siswa dalam proses pembelajaran terutama dalam proses belajar di kelas di sekolah formal. Maka siswa akan merasa nyaman dan dapat belajar dengan tenang. Bentuk dan ukuran tempat yang digunakan bermacam-macam, ada yang satu tempat duduk dapat di duduki oleh seorang siswa, dan satu tempat yang diduduki oleh beberapa orang siswa. Sebaiknya tempat duduk siswa itu mudah di ubah formasinya yang disesuaikan dengan kebutuhan kegiatan pembelajaran. Untuk ukuran tempat dudukpun sebaiknya tidak terlalu besar ataupun terlalu kecil sehingga mudah untuk diubah dan juga harus disesuaikan dengan ukuran bentuk kelas.
Penataan ruang kelas sangat dipengaruhi oleh falsafah dan metode pembelajaran yang dipakai di kelas. Penataan ruang yang klasial dengan semua bangku menghadap kesatu arah (guru dan papan tulis) sangat sesuai dengan metode ceramah. Dalam metode ini, guru berperan sebagai narasumber yang utama, atau mungkin juga satu-satunya. Metode ceramah dan penataan ruang kelas klasikal bukan satu-satunya model yang bisa dipakai dikelas.
Beberapa model tata tempat duduk yang biasa digunakan dalam pembelajaran, diantaranya seperti:
a.      Meja tapal kuda, siswa berkelompok di ujung meja
b.      Penataan tapal kuda, siswa dalam satu kelompok ditempatkan berdekatan
c.       Meja Panjang
d.      Meja Kelompok, siswa dalam satu kelompok ditempatkan berdekatan
e.      Meja berbaris, dua kelompok duduk berbagi satu meja

CONTOH MODEL PENATAAN TEMPAT DUDUK
Image result for gambar CONTOH MODEL PENATAAN TEMPAT DUDUk anita lee
                                                 
Penempatan siswa kiranya harus mempertimbangkan pula pada aspek biologis seperti, postur tubuh siswa, dimana menempatkan siswa yang mempunyai tubuh tinggi dan atau rendah. Dan bagaimana menempatkan siswa yang mempunyai kelainan dalam arti secara psikologis, misalnya siswa yang hiper aktif, suka melamun.
Dalam tata ruang kelas guru dituntut untut memiliki keterampilan dalam bertindak dalam memanfaatkan sesuatu diantaranya:
a.      Menata tempat duduk siswa
b.      Menata alat peraga yang ada didalam kelas
c.       Menata kedisiplin siswa
d.      Menata pergaulan siswa
e.      Menata tugas siswa
f.        Menata ruang fisik kelas
g.      Menata kebersihan dan keindahan kelas
h.      Menata kelengkapan kelas
i.        Menata pajangan kelas
Tata ruang kelas sendiri merupakan upaya yang dilakukan oleh guru dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif, melalui kegiatan pengaturan siswa dan barang fasilitas. Selain itu tata ruang kelas dimaksudkan untuk menciptakan, memelihara tingkah laku siswa yang dapat mendukung proses pembelajaran.

2.      Pentingnya Tata Ruang Kelas
a.      Untuk mencapai  hasil belajar yang efektif
b.      Mempengaruhi semangat belajar siswa
c.       Menciptakan kondisi belajar yang kondusif




3.      Tujuan Tata Ruang Kelas
a.      Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar yang memungkinkan siswa untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
b.      Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi pembelajar.
c.       Menyediakan dan mengatur fasilitas belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai lingkungan, sosial, emosional, dan intelektual siswa dalam kelas.
d.      Membina dan membimbing sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya.
Tujuan pokok tata ruang kelas adalah untuk menciptakan dan mengarahkan kegiatan siswa dan mencegah munculnya tingkah laku siswa yang tidak diharapkan melalui penataan tempat duduk dan perlengkapan di dalam kelas.

4.      Prinsip-prinsip Tata Ruang Kelas
a.      Visibility (Keleluasaan Pandangan)
Visibility artinya penempatan dan penataan barang di dalam kelas tidak mengganggu pandangan siswa, sehingga siswa secara leluasa dapat memandang guru, benda atau kegiatan yang sedang berlangsung. Begitu pula guru harus dapat memandang semua siswa dalam kegiatan pembelajaran.
b.      Accesibility (mudah dicapai)
Penataan ruang harus dapat memudahkan siswa untuk meraih atau mengambil barang-barang yang dibutuhkan selama proses pembelajaran. Selain itu jarak antara tempat duduk harus cukup untuk dilalui oleh siswa sehingga siswa dapat bergerak dengan mudah dan tidak mengganggu siswa lain yang sedang bekerja.
c.       Fleksibilitas (Keluwesan)
Barang-barang di dalam kelas hendaknya mudah ditata dan dipindahkan yang disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. Seperti penataan tempat duduk yang perlu dirubah jika proses pembelajaran menggunakan metode diskusi, dan kerja kelompok.
d.      Kenyamanan
Kenyamanan disini berkenaan dengan temperatur ruangan, cahaya, suara, dan kepadatan kelas.
e.      Keindahan
Prinsip keindahan ini berkenaan dengan usaha guru menata ruang kelas yang menyenangkan dan kondusif bagi kegiatan belajar. Ruangan kelas yang indah dan menyenangkan dapat berengaruh positif pada sikap dan tingkah laku siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.
Ketika memikirkan tentang manajemen kelas yang efektif, guru yang tidak berpengalaman terkadang mengabaikan lingkungan fisik. Desain lingkungan fisik kelas adalah lebih sekedar penataan barang di kelas. Berikut empat prinsip dasar untuk menata kelas :
a.      Kurangi kepadatan di tempat lalu-lalang, gangguan dapat terjadi di daerah yang sering dilewati. Daerah ini antara lain area belajar kelompok, bangku murid, meja guru, dan lokasi penyimpanan pensil, rak buku, komputer, dan lokasinya. Pisahkan area-area ini sejauh mugkin dan pastikan mudah diakses.
b.      Pastikan dengan mudah melihat semua murid. Tugas manajemen yang penting adalah memonitor murid secara cermat. Untuk itu, anda harus bisa melihat semua murid. Pastikan ada jarak pandang yang jelas dari meja anda, lokasi intruksional, meja murid, dan semua murid Jangan sampai ada yang tidak kelihatan.
c.       Materi pengajaran dan perlengkapan murid harus mudah diakses. Ini akan meminimalkan waktu persiapan dan perapian, dan mengurangi kelambatan dan gangguan aktivitas.
d.      Pastikan murid dapat dengan mudah melihat semua presentasi kelas. Tentukan dimana anda dan murid anda akan berada saat presentasi kelas diadakan. Untuk aktivitas ini, murid tidak boleh mindahkan kursi atau menjulurkan lehernya. Untuk mengetahui seberapa baik murid dapat melihat dari tempat mereka, duduklah di kursi mereka.

5.      Faktor–faktor yang mempengaruhi Tata Ruang Kelas
a.      Faktor internal
Faktor yang berasal dari diri siswa itu sendiri, misalnya, jika ada siswa yang fisiknya kurang sehat, kemungkinan siswa itu konsentrasi belajarnya akan terganggu dan mungkin siswa itu akan mengantuk atau malah tertidur dalam kelas.
b.      Faktor eksternal
Faktor yang berasal dari luar diri siswa tersebut (kondisi keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat). Jika siswa memiliki masalah eksternal dalam dirinya, contohnya karena kondisi keluarganya yang tidak harmonis, atau tidak mendapat perhatian dari orang tuanya kemungkinan siswa itu tidak akan menjadi usil atau menjadi pendiam. Hal itu juga akan menjadi masalah dalam kelas.

6.      Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam Tata Ruang Kelas
Dalam menata ruang kelas banyak tahapan-tahapan yang harus diamati agar penataan ruang kelas berjalan dengan baik. Adapun tahapan itu adalah:
a.      Pengaturan tempat duduk
b.      Pengaturan Alat-alat Pengajaran
c.       Penataan keindahan dan kebersihan kelas
d.      Ventilasi dan Tata Cahaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar