PENGERTIAN MEDIA
Perkembangan
ilmu dan teknologi semakin mendorong usaha-usaha ke arah pembaharuan dalam
memanfaatkan hasil-hasil teknologi dalam peiaksanaan pembelajaran. Dalam
melaksanakan tugasnya, guru (pengajar) diharapkan dapat menggunakan alat atau
bahan pendukung proses pembelajaran, dari alat yang sederhana sampai alat yang
canggih (sesuai dengan perkembangan dan tuntutan jaman). Bahkan mungkin lebih dari
itu, guru diharapkan mampu mengembangkan keterampilan membuat media
pembelajarannya sendiri. Oleh karena itu, guru (pengajar) haras memiliki
pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran, yang meliputi (Hamali
dalam Arsyad, 2004): (i) media sebagai alat komunikasi agar lebih mengefektifkan proses
belajar mengajar; (ii) fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan;
(iii) hubugan antara metode mengajar dengan media yang digunakan; (iv) nilai
atau manfaat media dalam pengajaran; (v) pemilihan dan penggunaan media
pembelajaran; (vi) berbagai jenis alat dan teknik media pembelajaran; dan (vii)
usaha inovasi dalam pengadaan media pembelajaran.
Kata media
berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah, tengah,
perantara atau pengantar. Tetapi secara lebih khusus, pengertian media dalam
proses pembelajaran diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau
elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau
verbal. Arsyad, Azhar (2003:3), Media juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang
dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemaua siswa, sehingga dapat terdorong terlibat dalam proses
pembelajaran.
Gagne
mengartikan media sebagai berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang
dapat meramgsang siswa untuk belajar. Heinich, Mollenda, Russel (2006:8) dari berbagai batasan diatas dapat dirumuskan bahwa
media adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan
dapat merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian dan kemauan
siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran pada diri siswa.
Belajar mengajar juga suatu proses yang mengolah
sejumlah nilai untuk dikonsumsi oleh setiap anak didik. Nilai-nilai itu tidak
datang dengan sendirinya, tetapi terambil dari berbagai sumber. Sumber belajar
yang sesungguhnya banyak sekali terdapat dimana-mana, di sekolah, di halaman,
di pusat kota, di pedesaan dan sebagainya. Udin Saprudin dan Winataputra (2009:65)
mengelompokkan sumber-sumber belajar menjadi lima kategori, yaitu manusia,
buku/perpustakaan, media massa, alam lingkungan dan media pendidikan. Karena
itu, sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai
tempat di mana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang.
Media pendidikan sebagai salah satu
sumber belajar ikut membantu guru memperkaya wawasan anak didik. Aneka macam
bentuk dan jenis media pendidikan yang digunakan oleh guru menjadi sumber ilmu
pengetahuan untuk anak didik. Dalam menerangkan suatu benda, guru dapat membawa
bendanya secara langsung ke hadapan anak didik di kelas. Dengan menghadirkan
bendanya seiring dengan penjelasan mengenai benda itu, maka benda itu dijadikan
sebagai sumber belajar.
Kalau dalam pendidikan di masa lalu,
guru merupakan stu-satunya sumber belajar bagi anak didik. Sehingga kegiatan
kegiatan pendidikan cenderung masih tradisional. Perangkat teknologi
penyebarannya masih sangat terbatas dan belum memasuki dunia pendidikan. Tetapi
lain halnya sekarang, perangkat teknologi sudah ada dimana-mana. Pertumbuhan
dan perkembangannya hamper-hampir tak terkendali, sehingga wabahnya pun
menyusup ke dalam dunia pendidikan. Di sekolah-sekolah kini, terutama di
kota-kota besar, teknologi dalam berbagai bentuk dan jenisnya sudah
dipergunakan untuk mencapai tujuan. Ternyata teknologi, yang disepakati sebagai
media itu, tidak hanya sebagai alat bantu, tetapi juga sebagai sumber belajar
dalam proses belajar mengajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar